Ayah, buku apa ini? Tanya seorang pemuda kepada orang tua yang duduk dihadapannya. Itu buku kumpulan tulisan oleh seorang. Cerita Dua Hari Sebagai Komuter. Seingatku, hari itu adalah ha.

Terlama terletak paling bawah dalam daftar di atas ini. Diurutkan dari terbaru ke terlama dengan urutan dari atas ke bawah. You may do this work, whatever you want, as long as what you do, does fulfill the license conditions stated. Or you can simply contact its author, Nein Arimasen.

Sebuah suara berat menggelegar memaki saat melihat orang tua yang duduk bersila di atas batu ceper di tengah rerumputan tersebut. untuk dimatikan! Sahut suara yang lain. Meremehkan kenyataan bahwa yang punya kuasa atas nyawa manusia adalah Sang Pencipta dan bukan mereka, manusia. Tutup mulutmu dan mulai saja pelunasan hutang lama! Nanti dulu.

Kalian berdua, tunjukkan kemampuan kalian! Ucap seorang bergaya jawara kepada dua orang yang baru datang. Lalu mereka mengambil tempat dan mulai saling menyerang. Tendangan dan pukulan saling mereka lemparkan. Kelitan dan tipuan mengisi sela-sela benturan antara mereka. Begitulah suara suara saat kaki dan tangan mereka beradu. Setelah sekian lama tiada yang terlihat kalah atau menang, keduanya mencabut golok masing-masing.

Demikianlah kisah dua orang anak yang tumbuh di bawah didikan guru yang berbeda, menghasilkan watak yang berbeda pula. Sikap saling menghargai satu-sama lain sampai saat ini tidak membuat keduanya bersilang kepalan. Entah nanti di suatu waktu di masa depan. Waktu pun terus berlanjut mengiringi orang-orang yang terus mencari ilmu untuk membuat hidupnya bermakna. Apa yang engkau dengar dari kejadian semalam di atas bukit itu? Dan kamu percaya itu? Sahabatmu itu adalah orang yang pint.