Adalah laut kecil yang dalam dengan riaknya yang tenang. 16, Agustus, 2007. Pers Realese Festival Puisi Nasional. Posted by danaupuisi under Agenda Sastra. Acaranya berupa Baca Puisi 30 Penyair Indonesia, 23-24 Agustus 2007.

Di sana kukubur puisi untukmu. Salam Shita, semoga kau tak lupa.

Sebuah catatan kecil untuk sekedar mengenalkan diri pada jagad raya yang maha luas ini. aku tak ingin mengekalkan diri pada dunia, tetapi aku ingin dunia merasa pernah melahirkanku. padamu, wahai waktu, peluklah aku dalam-dalam, sehangat dekapan kekasih. Kamis, 24 November 2011. Kawan yang baik, saya baru saja berbenah dan pindah rumah. Semua arsip yang ada di blog ini secara resmi dipindahkan ke rumah baru.

Padahal ia telah memintamu tak tandang. Pun datang jangan membawa bunga kalung. Lebih banyak dituruni oleh hentak terompah. Tapi kau lingkarkan juga pertemuan itu di leher. Menjuntai aroma yang tak dikenal semerbaknya. Seperti kau tak suka lebat rambutnya. Satusatu, daun tanggal tampuk. Bidang yang mengekalkan halaman kecup.

Sayembara Telaah Sastra DKJ 2009. Posted by ruangsempit under agenda. Posted by ruangsempit under puisi. Ku usap muka ini dengan pasir, gesir hingga desir berbisik,lalu kuraba dadamu dalam gerusan terik yang tak terusir. Dan,Timbanglah kata-kata pada batu, lalu menjawab waktu. Khafilah kan terus berlalu pada gurun gurun pasir dan waktu yang membatu. Pada ujung kata-kata, yang luka pun membeku disetiap saku-saku yang terkulai layu.