Perpisahan - Puisi Acep Zamzam Noor.

3 Sunda Santai, Islam Santai. 8 Sisi Sufistik Si Kabayan. 10 Kita Hanya Bisa Menunggu. Yang paham dan menerima tawaran saya itu, ada juga yang menolak mentah-mentah. Bagi yang memahami tawaran saya, biasanya saya anggap mereka sudah mendapat hidayah. Sementara bagi yang belum paham atau menolak mentah-mentah, apalagi yang sampai mencaci-maki,.

3 Menjadi Turis Di Kota Abadi. 5 Bahasa, Identitas, Akar Tradisi. 6 Di Atas Jembatan Ampera. SEKITAR April 2009 seorang teman mengundang saya untuk mengisi salah satu acara pada Lanjong Art Festival. Kenapa komunitas-komunitas kesenian bisa terus hidup di Tenggarong? Modern semua difasilitasi. Teater, mulai dari yang konvensional sampai kontemporer, begitu juga dengan musik dan sastra. Semua jenis kesenian diberi tempat dalam komunitas ini, t.

4 Di Tubuh-Tubuh Tak Kukenal. 6 Bau Tanah Sehabis Hujan. 8 Pada Sisa Terang Lampu. 10 Aku Tak Jadi Menulis. 11 Di Ruang Tunggu Changi. 12 Di Manila International Airport. 13 Manila Bay, Senja. 18 Batas Tidur Dan Kematian. 21 Sajak Bulan Tentang Sungai. 35 Nothing Like The Sun.

2 Potret Diri Iwan Koeswana. 5 Puisi Aksi Penyair Tubuh. 6 Terebang Sejak Dan Pantun. 12 Ketika Hukum Memakai Jam. 15 Syair, Songket, Sungai. 21 Surga Itu Biru Kehijauan.

10 Keinginan Dan Niat Buruk. Karena sebelumnya saya sering melihat foto calon menteri tersebut dalam pakaian khas Timur Tengah, terutama kalau sedang mengikuti acara istighosah. Bisa mendadak berpakaian putih-putih ala Pangeran Diponegoro, bisa berkostum hitam-hitam ala pendekar silat Cimande, bahkan kalau perlu tidak berpakaian sama sekali. Tergantung ke mana angin politik sedang berhembus.