Suatu saat, hiduplah seorang panglima perang bernama Wire. Ia tinggal di desa Kramuderu. Ia mempunyai seorang anak laki-laki bernama Caadara. Sejak kecil Caadara dilatih ilmu perang dan bela diri oleh ayahnya. Wire berharap, kelak anaknya bisa menggantikannya sebagai panglima perang yang tangguh. Caadara dan anak buahnya segera siaga. Mereka menyiapkan busur, anak panah, kayu pemukul, dan beberapa peralatan perang.

Sebuah riwayat yang berasal dari Jawa Barat. Karena lelahnya, baginda Mundingsari tertidur. Dalam keadaan setengah tertidur itu, tiba-tiba ada seorang berada di dekatnya. Baginda terkejut dan segera terbangun. Di hadapannya telah berdiri seorang gadis yang sangat cantik dan tengah tersenyum padanya. Hamba adalah cucu dari raja rimba ini. Apakah tuan adalah raja Mundingsari dari Pajajaran? Cucuku mencint.

Pada zaman dahulu Sang Kancil adalah merupakan binatang yang paling cerdik di dalam hutan. Banyak binatang-binatang di dalam hutan datang kepadanya untuk meminta pertolongan apabila mereka menghadapi masalah. Walaupun ia menjadi tempat tumpuan binatang- binatang di dalam hutan, tetapi ia tidak menunjukkan sikap yang sombong malah sedia membantu pada bila-bila masa saja. Mendengar kata-kata Sang Kancil semua buaya berasa marah dan malu kerana mereka telah di t.

Dahulunya, Jenggala dan Kediri berada dalam suatu wilayah bernama Kahuripan. Tapi oleh Airlangga dibagi dua karena takut terjadi perang saudara. Tapi pernikahan bukan berdasarkan perjodohan melainkan atas dasar suka sama suka.