Ini surat pertama yang saya tulis untuk kamu. Surat ini tidak saya tulis dihari yang khusus, surat ini tidak mencerminkan sesuatu yang special, surat ini hanya ungkapan perasaan saya untuk kamu. Saya masih ingat ketika mengantarmu ke stasiun saat waktu liburanmu telah berakhir. Ada sepercik rasa tak rela untuk berpisah. Ada satu rasa yang perlahan tumbuh memenuhi relung hati saya, ada satu rasa yang membuat saya kembali. I still remember that nat.

This page is used to test the proper operation of the nginx. HTTP server after it has been installed. If you can read this page, it means that the web server installed at this site is working properly. Page that is distributed with nginx. You should now put your content in a location of your choice and edit the. Configuration directive in the nginx.

Untuk kita, yang hanya berani menulis kata-kata dalam buku harian, memendam perasaan lewat puisi-puisi, dan berharap esok lusa ia akan sempat membacanya. Aku bukan berhenti menulis, aku sengaja tak menulis, karena apa yang aku tulis adalah apa yang sebelumnya atau sedang aku pikirkan . aku hanya tak tahu, mungkin takut ketahuan bahwa kamu adalah yang sedang dipikiranku. This entry was posted on 27 Maret 2014. Kepada kamu, tenang saja. Jadi, kamu tak perlu gelisah.

Ketika cinta dipisahkan dengan, Jarak. Kamu yang membuat setiap detik dan hembusan nafasku di malam hari semakin tak menentu. Kamu abu-abu bagi aku, kamu gapernah lagi menjadi pelangi disaat hujan datang mengetuk pintu rumahku. Kamu tidak terlihat lagi saat kamu sudah bersama yang baru. Apa ini caramu menyiksaku? Dengan meninggalkanku dan berpaling pada yang baru kamu ketahui? Dan melupakan aku yang sudah hidup bertahun-tahun dalam otak dan keseharianmmu? Sebuah.