Seringkali ku kecewa pada mu. Tentang manis dan tulusnya hati mu. Tentang molek indah badan mu. Dan tiap lekuk manis dalam wajah mu. Tentang rasa bakti yang kau miliki. Prinsip mu sebagai wanita dan manusia. Semua itu membuat ku rindu. Kamis, 16 Juli 2015. Aku cuma bisa berharap kamu baik di sana. Dan tetap utuh sekembalinya aku. Rabu, 15 Juli 2015. Dalam sepi, ku berkata dengan sungguh. Tentang rasa, senang, sedih dan romansa.

8221; tanya petani tak percaya. Sepi, tak ada suara.

This is my Hate, My Precious, Mine. Tadi malam tubuh Gereja itu berkhotbah padaku. Natal itu bukan sepatu, celana dan baju baru,. Natal itu bukan pohon terang dengan hiasan cemerlang,. Natal itu bukan Santa Clause yang bagi hadiah sambil tertawa malas,. Natal itu bukan pesta dengan kue kue dan minuman beraneka rasa,. Natal itu adalah harinya jiwa kita rayakan kemenangan. Karena maut sudah dengan telak terkalahkan. Khotbah si gereja di tanggapi serius oleh dentang lonceng Gereja.

Akan selalu ada disetiap pencarian jati diri. Thursday, August 6, 2015. Thursday, August 06, 2015. Tuesday, June 16, 2015. Karena menyayangimu aku tiada lelah. Ah, andai saja aku dapat lelah. Karena mungkin kau sudah lupa kini. Sedang hatiku tak ingin kau pergi. Tuesday, June 16, 2015. Monday, June 8, 2015. Asap rokok yang kita jejalkan ke paru-paru. Monday, June 08, 2015. Thursday, May 28, 2015. Thursday, May 28, 2015. Tuesday, May 19, 2015.

Tapi bukan berarti saya akan menuliskan tentang orangtua tunggal ini dengan gaya bahasa barat. Bukan karena cinta dengan bahasa Indonesia, tapi memang. Saya akan bawa kepada pengalaman saya. Mari saya kenalkan pada tokoh yang stu ini. Dia, tapi pengalaman hidup sebelumnya membawa dirinya pada pengalaman yang penuh dengan hedonisme. Berbekal pada kenyataan itu, dia kemudian memilih jalan hidup seperti ini. Dalam pikiran saya, bukan dia yang saya .