In the north-west corner of the botanical gardens, the summer palace of the president was formerly the official residence of the Dutch governors- general from 1870 to 1942. Though; this was destroyed by an earthquake and a new palace was built on the site a few years later in 1856. You need to give at least five days notice. If a tour is going the tourist information centre will try to include interested individuals.

For Traveler from all over the world who want to go to Bogor, welcome to Bogor Information Center, Here you find all about Bogor city, find hotels, place to visit, route and transportation to Bogor, Just visit and Enjoy Bogor. There is a hotel in the international terminal of the airport as well as a Sheraton a short ride away. The Sheraton has an office inside the international arrival area where you can arrange for shuttle bus service to the .

This location was a non productive tea plantation of about 136. given by local Government Governor of West Java to the Oriental Circus to manage as Taman Safari Indonesia. At March, 16, 1990. Taman Safari open daily betwee.

Istana ini pernah hancur karena gempa bumi, beberapa tahun kemudian dibangun kembali di tempat yang sama pada tahun 1856. Pada masa kolonial, kijang diternakkan yang dagingnya diambil untuk pesta. Saat ini Anda masih dapat melihat dari balik pagar istana 300 ekor lebih kijang berbintik-bintik putih yang berkeliaran di halaman istana.

Kebun Raya Bogor adalah sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 80 hektar dan memiliki 15. 000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi, dan IPB. Sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis.

Taman Safari Bogor, yang terletak di Desa Cibeureum, Kec. Bogor, Jawa Barat, dibangun tahun 1980. Lokasi yang kini ditempati, merupakan bekas perkebunan teh yang sudah tidak produktif lagi. Tanah seluas 138,5 Ha oleh Pemerintah Daerah diserahkan kepada Oriental Circus untuk pengelolaannya. Serta diresmikan menjadi Lembaga Konservasi Ex-situ dan Pusat Penangkaran Satwa Langka. Pada tanggal 16 Maret 1990.