Menggali Nuansa Kataknya Matsuo Basho. Basho wafat pada November 1694 pada usia 50 tahun. Banyak karya haiku yang ditulis Matsuo Basho, salah satunya yang .

Saat itu udara panas sedang panas. Saya yang baru tiba di kota lama hendak menyelami kehidupan kota lama yang baru saja direvitalisasi. Kini wajah kota lama yang banjir rob, kusam dan tak berbentuk kini sudah tak dapat kita jumpai lagi. Di tengah berjalan kaki dan kehausan ternyata ada tempat baru di belakang Gereja Blenduk yaitu Vercoffee dengan alamat Jl. Kopi yang ditawarkan beranekaragam ada single origin coffee dari gayo, flores.

Demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut kepada Allah dan paling taqwa kepada-Nya di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat dan aku pun tidur, dan aku juga menikahi wanita. Maka, barangsiapa yang tidak menyu-kai Sunnahku, ia tidak termasuk golonganku. Barangsiapa yang enggan melaksanakan sunnahku, maka ia bukan dari golonganku.

Bila jatuh jasad hati ku. Bila masa seluruh diri berada di bawah, nikmatilah seketika kejatuhan mu agar tidak lupa ketika di atas. Tiada siapa yang melihat mu kecuali mereka yang celik. I choose to fall down if that is the journey to climb up. Selamat Hari Raya Aidilfitri 2014. Ucapan yang rasanya sudah terketinggalan. Tempat teduh jasad hati ku. Mana mungkin tempat berteduh akan ku lupa. Tempat kenal aku pada kesunyian itu kemeriahan dan kekosongan itu keramaian.