Home is where the heart is. Karena untuk menuju Alor saya HARUS terbang dengan pesawat yang terbang nya rendah sampai-sampai saya masih bisa melihat bentuk pohon di hutan-hutan di bawah saya saat pesawat yang terbang nya rendah itu melintasi hutan-hutan di bawah saya. Oke, saya memang berlebihan.

See until the edge of the soul. Seperti malam-malam sebelumnya, aku duduk di depan laptop berusaha menyelesaikan laporan-laporan hasil riset kantorku, dan kamu duduk di depan televisi sambil sesekali mengambil biskuit di toples yang kini tinggal setengah isinya. Tidak banyak kata diantara kita berdua, hanya sesekali kau bertanya aku kenapa saat aku berteriak karena bingung ingin menulis apa lagi di laporan ini. Malam, Ramai, dan Sepi.

No bad no mad no sad. Jatuh cinta itu biasa saja. Iya, kata Efek Rumah Kaca. Mungkin cukuplah kau sebut itu sebuah rasa yang belum terdefinisi. Aku berdiri di antara batas dua tepian. Masa lalu dan masa depan. Aku termenung di antara batas dua tepian. Mata saya terpejam, tapi kepala saya berputar. Tubuh saya terdiam, tapi hati saya bergetar. Jatuh cinta itu biasa saja. Iya, kata Efek Rumah Kaca.

Va beh, ho già scritto tutto qui. Io adoro il buon vecchio Alexandre, lo adoro! Non c.