Tak sempurna, namun layak dibaca. Seorang anak bersembunyi di balik selimut agar tidak melihat lampu yang padam Seorang janda memilih diam di rumah karena enggan difitnah macam-macam Sekelompok rusa berlarian menggambarkan rasa takutnya akan pertanda alam Semua ketakutan Semua menghindari sumbernya Mana bisa berjumpa Bagaimana kau bisa menghalau, apalagi menakhlukkannya Menemuinya saja kau tak mau. Aku pun di lingkaran yang sama. Diri bisa merayakan rasa takut.

Kucing, Pekerjaan Rumah, dan Bacaan. Sejumlah bacaan untuk naskah tentang Aceh. Dan cerita setelahnya bukanlah sejarah, tapi saat ini. Pada pergantian tahun, kami memutuskan pindah. Meski begitu, ada selalu kesempatan lain untuk mencuri waktu guna membuka buku yang berminat, dengan sukarela, untuk saya baca. The Lost City of Z.

Semua itu relatif, maka jadi inkonsisten itu pasti. 8220;PENULIS adalah pencuri buku terlihai. Senyum yang Seratus Persen Sempurna. PERSIS seperti dua tahun lalu, ketika aku menunggumu keluar dari kantor, hari ini aku duduk di trotoar. Adakah kamu sedang mengambil wudu di dalam sana? Kirimkan Ini lewat Email.

Inilah ruang di mana ide dilontarkan dan dikerjakan. Pena dan penyair keduanya mati, berpalingan! Baca buku, tonton film, dengar musik, tulis apa saja. Februari 2015, Cet III.

Barat Rengkuh, Timur Suluh. Di sebuah tepi jalan raya Kaliurang-Yogyakarta, seorang perempuan. Ia hendak menuju Jetis, berjualan di Pasar Kranggan. Begitu dari kejauhan terlihat sebuah mobil meluncur ke selatan. Sontak ia mencegatnya dengan melambai-lambaikan tangan. Sultan dan Merah-Putih yang Koyak. Yang jelas, karya ini mengobati kerinduan akan karya-karya dari .

Tentang kebebasan manusia untuk mengisi jiwanya sendiri. Kamis, 21 Mei 2015. Perjalanan, seperti apapun rupanya, tentu membahagiakan. Bahkan ketika salah memilih jalan, kehabisan makanan, terlambat pulang, dan terpaksa harus membuat repot banyak orang. Masih tergenggam erat di tangan kanan. Kematian terasa dekat waktu itu. Posted by Wan Ulfa Nur Zuhra. Selasa, 30 Desember 2014.

Yang Klasik Tetap Lebih Asyik. Oleh Sonia Fitri, Divisi Media dan Penerbitan Komunitas Anak Tangga. Pernyataan bahwa media cetak akan punah di masa depan , hanyalah sebuah mitos belaka. Aktualisasi diri yang semu difasiltasi oleh dunia maya. Dengan hanya berhadapan dengan layar monitor, silaturahim dan pertemanan bisa dilakukan tanpa bertemu, tidak perlu menguasai ilmu telepati seperti dilakukan para.